Sebagai upaya untuk mempercepat digitalisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Indonesia , ADVANCE.AI melakukan kolaborasi dengan Credit Bureau Indonesia (CBI). Melalui pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) ini, diharapkan dapat meningkatkan inklusi keuangan dan memperluas akses kredit bagi nasabah di daerah pedesaan.
Penggabungan keahlian ADVANCE.AI dalam verifikasi identitas digital dan proses onboarding Know Your Customer (KYC) dengan solusi manajemen risiko kredit dari CBI, akan membuka jalan bagi ekosistem perbankan yang lebih aman, efisien, dan inklusif di seluruh Indonesia.
Tidak dapat dipungkiri, BPR memiliki peran besar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, mereka melayani hampir separuh dari populasi rakyat. Seperti informasi dari OJK, saat ini bahkan sudah terdapat lebih dari 1.400 BPR di Indonesia dengan total aset mencapai Rp 181,6 triliun per Maret 2023.
Namun, BPR memiliki beberapa tantangan dalam memenuhi kebutuhan nasabah dan menghadapi perkembangan teknologi yang masif. Salah satunya adalah ketergantungan pada proses bisnis manual berbasis kertas yang menghambat kemampuan mereka untuk mendapat gambaran menyeluruh tentang profil nasabah dan melakukan penilaian kredit dengan tepat.
Tidak hanya itu, hal tersebut juga memberi hambatan pada adopsi sistem perbankan modern, penerapan manajemen risiko yang efektif, dan pemberian layanan inovatif kepada nasabah.
Untuk mensiasati hal ini, transformasi digital BPR menjadi sangat penting, terutama mengingat hambatan geografis Indonesia yang terdiri dari lebih dari 18.000 pulau, 6.000 di antaranya dihuni. Dalam hal ini, perbankan digital menjadi solusi utama.
“BPR/BPRS dituntut untuk lebih efisien dalam menjalankan proses bisnis, dan digitalisasi menjadi fokus OJK KR01 dalam mengembangkan industri BPR/BPRS. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan penilaian kredit diharapkan dapat mempercepat digitalisasi kegiatan bisnis BPR/BPRS sesuai dengan Pilar 2 Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia, yaitu Akselerasi Transformasi Digital,” tutur Roberto Akyuwen, Kepala OJK Regional 1 Jakarta dan Banten dalam keterangannya, Kamis (27/7/2023).
ADVANCE.AI memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan yang dihadapi BPR/BPRS di Indonesia dengan solusi verifikasi identitas digital dan penilaian risiko. Dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan algoritma pembelajaran mesin, ADVANCE.AI menyederhanakan proses verifikasi identitas nasabah, mendeteksi aktivitas penipuan, dan menilai tingkat risiko.
Teknologi ini memungkinkan nasabah yang ada di daerah terpencil untuk membuka rekening bank dengan KYC jarak jauh hanya dengan mengambil swafoto dan foto dokumen identitas seperti KTP dalam waktu lima menit, tanpa perlu datang ke bank fisik.
“Inklusi keuangan dan digital yang lebih luas tidak akan terwujud tanpa partisipasi masyarakat pedesaan. Dengan memprioritaskan proses pendaftaran nasabah yang aman, terjamin, dan lancar, kami bertujuan mempercepat transformasi digital perbankan pedesaan di Indonesia dan berkontribusi pada agenda nasional inklusi keuangan untuk semua konsumen dan usaha kecil di Indonesia,” kata Country Manager Indonesia ADVANCE.AI Ronald Molenaar.
Di sisi lain, CBI dapat menggunakan skor kredit alternatif untuk membantu mengurangi risiko kredit, seperti menganalisis data telekomunikasi, e-commerce, dan smartphone untuk mengeluarkan laporan kredit alternatif. Ini akan membantu BPR dalam meningkatkan portofolio pinjaman dan membuat keputusan pemberian pinjaman kredit yang tepat bagi nasabah dan usaha mikro/kecil dengan riwayat kredit yang terbatas, dan nantinya dapat memperluas inklusi keuangan serta meningkatkan taraf hidup di daerah pedesaan.